• Home
  • Kirim Pertanyaan
  • Tentang
  • Website Islami
  • Live Streaming
Rabu, 4 Mei 2022
Problematika Umat
  • Home
  • Kategori
    • Aqidah
    • Manhaj
    • Fiqih
      • Shalat
      • Nikah
      • Thaharah
      • Puasa
      • Jual Beli
      • Puasa
      • Faroidh
    • Adab
    • Keluarga
      • Hak suami Istri
      • Pendidikan Anak
    • Dzikir dan Do’a
    • Fatwa – Fatwa
  • Kirim Pertanyaan
  • Tentang
  • Video Dakwah
  • Live Streaming
No Result
View All Result
  • Home
  • Kategori
    • Aqidah
    • Manhaj
    • Fiqih
      • Shalat
      • Nikah
      • Thaharah
      • Puasa
      • Jual Beli
      • Puasa
      • Faroidh
    • Adab
    • Keluarga
      • Hak suami Istri
      • Pendidikan Anak
    • Dzikir dan Do’a
    • Fatwa – Fatwa
  • Kirim Pertanyaan
  • Tentang
  • Video Dakwah
  • Live Streaming
No Result
View All Result
Problematika Umat
No Result
View All Result
Home Bid'ah

Misteri Shalawat Tibbil Quluub

Admin by Admin
06 April 2020
in Bid'ah
0
Misteri Shalawat Tibbil Quluub
37
SHARES
133
VIEWS
Share WhatsappShare on TwitterShare on EmailShare Line

Misteri Shalawat Tibbil Quluub

Pertanyaan:

Selama saya mendengar dari Ustadz atau Kiyai yang mengajarkan sholawat Tibbil Quluub belum ada satu pun dari mereka yang menyebutkan sumber yang jelas dari nabi Muhammad ﷺ. Ketika ditanya dalil, dijawab: “Jangan tanya-tanya dalil !”

Seringkali disebutkan pula bahwa sholawat ini adalah obat segala penyakit, termasuk yang saat ini sedang melanda dunia, wabah Corona atau COVID-19, sehingga dianjurkan sholawat tibbil qulub dibaca dalam istighosah atau wirid harian. Tolong bantu saya mendapatkan sumber yang jelas agar hati ini tenang dalam mengamalkan.

Jawaban:

Segala puji bagi Alloh yang telah menyempurnakan agama ini. Agama adalah milik Alloh dan datang dari sisi-Nya.

Kita juga memuji Alloh yang telah mengutus Rosululloh ﷺ untuk menyampaikan risalah kepada umat manusia. Beliau bertugas menyampaikan Syareat dan bukan membuat Syareat. Sungguh Rosululloh ﷺ telah menyampaikan semua yang dibutuhkan umat. Tidak ada sedikit pun yang tertinggal.

Adapun kita sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ memiliki kewajiban mengikuti beliau dan meyakini bahwa beliaulah yang paling bertaqwa, tidak ada yang lebih dari beliau.

APAKAH ROSUL MENGAJARKAN SHALAWAT TIBBIL QULUB ?

Terkait dengan shalawat Tibbil Quluub, tidak ada sedikitpun disebutkan dalam hadits hadits Rosululloh ﷺ.

Para imam ahlul hadits seperti Imam Asy Syafi’i, Imam Malik, Imam Ahmad, tidak ada satupun yang meriwayatkan dalam kitab kitab hadita mereka baik dalam kitab Al-Umm, Kitab Muwaththa, atau Musnad Ahmad.

Dalam kitab kitab hadits, kitab kitab induk Ahlussunnah Sunnah Wal jamaah seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi dan lainnya juga tidak ada riwayat satu pun menyebutkan shalawat ini baik dari Nabi ﷺ, Khulafaur Rasyidin, para shahabat, tabiin atau tabiut tabiin.

Sehingga dipastikan bahwa shalawat Tibbil Quluub ini tidak pernah diajarkan, tidak pernah diamalkan atau diperintahkan Rosululloh ﷺ.

Maka tidak ada dasar untuk kita mengamalkan shalawat Tibbil Quluub.

Demikian pula manfaat dan Fadhilah shalawat Tibbil Quluub yang dikatakan sebagai obat segala penyakit, tidak ada ayat dan hadits yang menjelaskan keutamaan shalawat ini. Lalu atas dasar apa kita meyakininya?

Belum lagi kandungan maknanya yang menyelisihi syareat, semakin membuktikan bahwa shalawat ini dibuat-buat, bukan dari Rosululloh ﷺ

Syeikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin pernah ditanya tentang : Apa hukum Shalat Di Belakang Imam yang berdoa dengan shalawat Tibbil Quluub, yaitu ucapan:

اللَّهُمَّ صَلِّ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ القُلُوبِ وَدَوائِها، وعافيةِ الأَبْدَان وَشِفَائِها، ونُورِ الْأَبْصَارِ وضِيَائِها

“Ya Allah curahkan shalawat kepada Sayyid kami Muhammad ﷺ sebagai obat hati-hati dan penawarnya, Kesehatan badan-badan dan kesembuhannya, cahaya mata-mata dan sinarnya..”

Setelah Syeikh memuji Alloh dan bersholawat atas Rasulullah ﷺ beliau berkata:

Pertama, (Aku tanyakan) Apakah dia berdoa dengan doa ini (Shalawat Tibbil Quluub) di dalam shalatnya atau diluar sholat?

jika dia berdoa dengan doa itu di dalam shalatnya, maka shalatnya menjadi batil. menurut apa yang tampak bagiku, karena doa ini lebih dekat kepada Kesyirikan.

Karena Nabi ﷺ beliau bukan “obat penyakit Quluub (jantung) dan bukan pula penawarnya secara kasat mata”, dalam arti ; jika ada orang yang jantungnya sakit, dan terasa sakit pada badannya, Nabi ﷺ bukanlah dokternya, karena Nabi ﷺ sudah meninggal sekarang, dan tidak mungkin beliau dapat memberikan manfaat kepada siapapun secara fisik (tidak mungkin beliau datang untuk mengobati, setelah wafatnya).

Adapun jika maksud dari kalimat “Nabi adalah obat penyakit hati.” adalah bahwasannya: Keimanan kepada beliau adalah obat penyakit hati dan penawarnya maka yang ini benar, dan tidak diragukan bahwasa keimanan kepada Rasululloh ﷺ menyembuhkan hati-hati dari penyakit-penyakit diniyah (seperti kesyirikan, kebid’ahan-pent).

Terkait kalimat

(عَافِيَةِ الأَبْدَان..)

“Beliau adalah kesehatan badan-badan..”,

(Kalimat dalam shalawat ini tidak benar) karena Nabi ﷺ bukanlah yang menyehatkan badan-badan. Beliau ﷺ berdoa untuk orang yang sakit agar Allah ‘azza wajalla menyembuhkannya, bukan beliau yang menyehatkan mereka, tetapi yang memberikan kesehatan dan kesembuahan hanyalah Allah ‘azza wajalla ,

Bahkan beliau sendiri ﷺ berdoa meminta (kepada Alloh) kesehatan dengan berdoa:


اللَّهُمَّ عَافِنِي

“Ya Allah, sehatkanlah aku.”

Jika demikian (keadaan nabi sebagai hamba, bukan pencipta dan pengatur alam semesta-pent) bagaimana mungkin beliau menjadi penyembuh? ini juga doa yang bathil dan tidak benar.

Demikian pula kalimat:

(نُورِ الأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا)

“Beliau adalah cahaya mata-mata dan sinarnya.”

Ucapanan ini salah, karena cahaya mata-mata merupakan sifat dari sifat-sifat jasad yang Allah ‘azza wajalla ciptakan. Cahaya-cahaya mata yang Alloh ciptakan bukanlah Rasul ‘alaihishalatu wasalam, dan bukan pula beliau yang menciptakan cahaya pada mata-mata ini.

Oleh karena (telah jelas kebatilan makna doa ini-pent), nasehatku untuk imam ini dan semua yang berdoa dengan doa ini adalah: bertaubatlah kepada Allah subhanahu wata’ala , dan hendaknya dia meyakini bahwa doa-doa yang terbaik ialah yang datang dalam Al Qur’an dan As Sunnah, karena datangnya dari sisi Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, duhai kiranya mereka ini menghafalkan doa-doa Al Qur’an yang datang dalam Al Qur’an dan begitu pula doa-doa yang datang dalam As Sunnah, lalu mereka berdoa kepada Allah dengannya, niscaya itu lebih baik bagi mereka dari pada sajak-sajak ini yang terkadang termasuk dari kekufuran (syirik) sedangkan mereka dalam keadaan tidak mengetahuinya.

Nasehatku untuk orang yang berdoa dengan doa ini dan selainnya agar bertaubat kepada Allah tabaraka wata’ala, dan agar kembali kepada doa yang ada dalam Al Kitab dan As Sunnah, karena doa doa itu mengumpulkan (semua hajat-pent) dan paling afdhol nya serta sangat bermanfaat bagi hati-hati.

Diterjemahkan dari Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin dalam acara Nurun ‘Ala ddarb Radio Al Qur’an KSA rekaman: 327, dengan sedikit perubahan. Lihat sumber fatwa: https://bit.ly/2x5uds6

Semoga di hari-hari kita menghadapi ujian wabah virus Corona kita dimudahkan menghadapinya dengan tauhid bukan kesyirikan, menghadapinya dengan Sunnah bukan kebid’ahan. Amin.

Tags: Covid-19IstighosahIstighotsahObat CoronaShalawat tibbil qulubTangkal CoronaTibbil Quluub
Previous Post

Ruqyah Obat Virus Corona

Next Post

Jangan Mencela Angin, Namun Berdoalah

Related Posts

Bacaan Ketika Ketemu Anjing ?
Bid'ah

Bacaan Ketika Ketemu Anjing ?

26 September 2020
Niatnya Ngaji Bukan Rayakan Nishfusy Sya’ban
Bid'ah

Niatnya Ngaji Bukan Rayakan Nishfusy Sya’ban

09 April 2020
Rajaban, Peringatan Isro’ Mi’raj
Bid'ah

Rajaban, Peringatan Isro’ Mi’raj

11 Maret 2020
Mbah Fanani Bukan Wali
Bid'ah

Mbah Fanani Bukan Wali

09 Maret 2020
Keyakinan Aliran MTA
Bid'ah

Keyakinan Sesat MTA

03 Maret 2020
Puasa Awal Rajab
Bid'ah

Puasa Awal Rajab

03 Februari 2020
Next Post
Jangan Mencela Angin, Namun Berdoalah

Jangan Mencela Angin, Namun Berdoalah

Pos-pos Terbaru

  • Ramadhan Meninggalkan Kita. Sekelumit Hukum Zakat Fithr
  • Lupa Basmalah Saat Melepas Anjing Pemburu
  • Orang Bertato Tidak Sah Hajinya ?
  • Corona mereda, Kembali Makmurkan Masjid
  • Terlanjur Duduk, Apakah Masih disyareatkan Tahyatul Masjid?

Artikel Populer

  • Obat Virus Corona

    Obat Virus Corona

    2 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Menyingkap Rahasia Manakib Syeikh Abdul Qodir Jaelani

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Masa Iddah Wanita Ditinggal Mati Suami

    5 shares
    Share 2 Tweet 1
  • Mengubur Janin Berusia 2 Bulan

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Berita Walisongo Dalam Timbangan Ahlul Hadits

    16 shares
    Share 6 Tweet 4

Arsip

  • April 2022 (1)
  • Desember 2021 (4)
  • Juli 2021 (1)
  • April 2021 (2)
  • Februari 2021 (3)
  • Januari 2021 (20)
  • Desember 2020 (14)
  • Oktober 2020 (11)
  • September 2020 (14)
  • Juli 2020 (2)
  • Juni 2020 (2)
  • Mei 2020 (6)
  • April 2020 (34)
  • Maret 2020 (25)
  • Februari 2020 (27)
  • Januari 2020 (28)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (2)
  • Oktober 2019 (1)
  • September 2019 (3)
  • Agustus 2019 (11)
  • Juli 2019 (17)
  • Juni 2019 (10)
  • Mei 2019 (2)
  • April 2019 (19)
  • Maret 2019 (13)
  • Februari 2019 (27)
  • Januari 2019 (48)
  • Desember 2018 (73)
  • November 2018 (49)
  • Oktober 2018 (28)

JOIN Channel Telegram ProblematikaUmat.Com

Gabung di Channel Telegram @problematikaumat untuk mendapatkan update postingan web.

 Join Channel

  • Home
  • Kirim Pertanyaan
  • Tentang
  • Website Islami
  • Live Streaming

© 2019 Problematika Umat.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kategori
    • Aqidah
    • Manhaj
    • Fiqih
      • Shalat
      • Nikah
      • Thaharah
      • Puasa
      • Jual Beli
      • Puasa
      • Faroidh
    • Adab
    • Keluarga
      • Hak suami Istri
      • Pendidikan Anak
    • Dzikir dan Do’a
    • Fatwa – Fatwa
  • Kirim Pertanyaan
  • Tentang
  • Video Dakwah
  • Live Streaming

© 2019 Problematika Umat.